Predictive Maintenance
Seperti yang telah kita ketahui, preventive maintenance berfungdi menangani langsung hal-hal yang bersifat mencegah terjadinya kerusakan pada alat/fasilitas yang dilakukan dengan jalan memeriksa alat/fasilitas secara teratur dan berkala serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil yang dijumpainya selama pemeriksaan.
Bagaimana baiknya suatu mesin yang telah direncanakan, keausan dan kerusakan selama pemakaian, pada umumnya masih dapat terjadi, meskipun demikian laju keausan ini masih dapat diperkirakan besarnya bila mesin/alat dipakai dalam kondisi normal.
Khususnya dalam bidang peralatan listrik dan elektronika sering diperingatkan bahwa kerusakan-kerusakan komponen-komponen listrik adalah bahaya yang selalu mengancam sehngga tidak ada alat/instrumen yang dapat dipercaya yang mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap kerusakan komponen.
Yang umum dilakukan dalam praktek, contohnya adalah mengganti semua bola lampu listrik dalam bengkel atau daerah tertentu sekaligus setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu, jadi tidak menggantinya satu persatu setelah bola lampu tersebut padam.
Contoh diatas adalah contoh khusus dari pendekatan predictive maintenance.
Predictive maintenance ini juga merupakan suatu teknik/cara yang banyak dipakai dalam cara produksi berantai dimana bila ada gangguan darurat sedikit saja pada sistem produksi tersebut misalnya ada kerusakan pada belt conveyor dapat menyebabkan terhentinya aliran produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam industri yang menggunakan proses kimia, terhentinya aliran sistem produksi beberapa detik saja dapat menimbulkan kerusakan dan bila berhenti beberapa menit saja sudah dapat menimbulkan kerusakan berat yang fatal.
Jadi predictive maintenance merupakan bentuk baru dari planned maintenance dimana penggantian komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan.
Bagaimana baiknya suatu mesin yang telah direncanakan, keausan dan kerusakan selama pemakaian, pada umumnya masih dapat terjadi, meskipun demikian laju keausan ini masih dapat diperkirakan besarnya bila mesin/alat dipakai dalam kondisi normal.
Khususnya dalam bidang peralatan listrik dan elektronika sering diperingatkan bahwa kerusakan-kerusakan komponen-komponen listrik adalah bahaya yang selalu mengancam sehngga tidak ada alat/instrumen yang dapat dipercaya yang mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap kerusakan komponen.
Yang umum dilakukan dalam praktek, contohnya adalah mengganti semua bola lampu listrik dalam bengkel atau daerah tertentu sekaligus setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu, jadi tidak menggantinya satu persatu setelah bola lampu tersebut padam.
Contoh diatas adalah contoh khusus dari pendekatan predictive maintenance.
Predictive maintenance ini juga merupakan suatu teknik/cara yang banyak dipakai dalam cara produksi berantai dimana bila ada gangguan darurat sedikit saja pada sistem produksi tersebut misalnya ada kerusakan pada belt conveyor dapat menyebabkan terhentinya aliran produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam industri yang menggunakan proses kimia, terhentinya aliran sistem produksi beberapa detik saja dapat menimbulkan kerusakan dan bila berhenti beberapa menit saja sudah dapat menimbulkan kerusakan berat yang fatal.
Jadi predictive maintenance merupakan bentuk baru dari planned maintenance dimana penggantian komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan.